Wednesday, November 21, 2018

DIPERKAYA OLEH TUHAN


“Kekayaan dan kehormatan ada padaku, juga harta yang tetap dan keadilan” (Amsal 8:18)
Mungkin sebagian besar dari kita akan langsung sedih ketika melihat saldo rekening tabungan kita mulai menipis. Apalagi ketika menunggu tanggal gajian masih sekitar dua minggu lagi, tentunya makin tidak sabar untuk menunggu segera tiba saatnya gajian lagi.
Di saat itulah terkadang muncul pikiran untuk segera jadi kaya dengan harta berlimpah. Dan akhirnya pikiran tersebut bisa membuat orang tersebut menjadi kaya atau justru terperosok dalam dosa. Karena di saat seseorang ingin menjadi kaya, maka orang tersebut akan melakukan segala cara untuk meraihnya. Ada yang terus bekerja siang malam nyaris tanpa istirahat. Ada pula yang melakukannya dengan cara yang salah, yaitu melakukan kecurangan. Dan yang lebih buruk lagi, yaitu bila sampai berhubungan dengan alam gaib atau ritual mistis. Kekayaan memang menyenangkan bagi sebagian besar orang. Namun tentunya tidak boleh kita raih dengan cara yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan. Karena itu, Raja Salomo pernah mengingatkan kita agar jangan bernafsu mengejar kekayaan (Ams. 23:4-5). Ambisi yang terlalu berlebihan justru membuat kita menyimpang dari ketetapan Tuhan. Sebaiknya segera dihindari.

Tidak ada larangan untuk menjadi kaya, asalkan mengutamakan Tuhan dalam hidup kita terutama dalam bekerja ataupun berbisnis. Selama kita memprioritaskan Tuhan dalam apapun bidang usaha kita, Tuhan yang akan membantu kita berhasil. Tak heran bila kita terkadang mendengar ada rekan kita yang telah berhasil di tempat kerjanya dengan naik pangkat. Ataupun juga seorang pengusaha yang sukses meningkatkan jumlah penjualannya. Semua itu adalah berkat campur tangan Tuhan sehingga bisa menjadikan seseorang kaya (Ams. 10:22). Sebaiknya andalkan Tuhan dalam setiap langkah kita sehingga Tuhan berkenan membantu meraih impian kita.

No comments: