Tuesday, November 20, 2018

YESAYA 41:21-29

Pendahuluan
Kitab Yesaya ini terkenal dengan nubuat tentang Mesias. Bagian ini bebicara tentang nubuat Mesias sebagai hamba Tuhan. Allah akan memberikan kemenangan bagi Israel atas bangsa-bangsa yang memusuhinya. Allah menentang bangsa-bangsa yang meramalkan masa depan bagi Israel. Allah yang berkuasa atas masa depan umat-Nya dan bangsa-bangsa lain. Allah tidak dapat dibandingkan dengan pribadi yang lain.

Pembahasan
Ayat 21, Allah mengerahkan bangsa-bangsa untuk menghadap pengadilan Allah. Allah memanggil berhala-berhala untuk menghadapi-Nya. Berhala-berhala itu tidak mampu menyatakan tentang masa depan Israel. Berhala-berhala tidak mampu memberitahukan masa depan bangsa-bangsa. Ayat ini juga menyatakan Israel hanya boleh menyembah Allah yang berkuasa atas masa depan Israel. Allah ingin agar Israel monotheisme.

Ayat 22-29, Pokok pembicaraan dalam bagian ini beralih pada bangsa-bangsa yang menyembah berhala. Tuhan menentang mereka yang menyembah berhala-berhala. Tuhan membuktikan kenyataan dari kuasa dari berhala-berhala yang tidak sebanding dengan kuasa Allah. Allah berkuasa menguji nubuat dan penggenapan. Umat Allah menuduh berhala-berhala palsu ini, tidak memberitahukan kehendak dan maksud Allah. Tuhan menyatakan maksud-Nya untuk menghormati nama Allah dan melaksanakan rencana-Nya. Berhala-berhala yang disembah orang kafir tidak dapat meramalkan masa depan.

Penerapan
(1) Orang percaya harus mempercayai Allah sebagai pengendali masa depan. Allah adalah pribadi yang tidak dibatasi waktu. Allah di luar dimensi waktu dan tidak dikuasai oleh waktu, sebab Allah adalah pencipta waktu; (2) Orang percaya hanya boleh menyembah Allah bukan kepada pribadi yang lain, karena pribadi yang lain tidak dapat disejajarkan dengan Allah; (3) Orang percaya tidak boleh mempercayai pribadi lain selain Allah; (4) Orang percaya harus mampu mengidentifikasi pribadi-pribadi lain yang dapat menjadi berhala (yang dapat menggeser pribadi Allah sebagai fokus hidup orang percaya); (5) Orang percaya harus berfokus pada Allah dan bukan pada pribadi yang lain, khususnya untuk berharap tentang harap tentang masa depan.; dan (6) Orang percaya harus menghindari ramalan masa depan dari pribadi yang lain, sebab hanya Allah yang berkuasa atas masa depan orang percaya. (TY-04)

No comments: