Wednesday, November 21, 2018

HARTA YANG TERPENDAM


“Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu” (Matius 13:44)

Harta yang terpendam merupakan suatu perumpamaan tentang Kerajaan Sorga. Yaitu seorang yang menemukan harta yang terpendam di suatu ladang. Kemudian ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu. Perumpamaan ini menjelaskan bahwa harta yang terpendam merupakan suatu keselamatan dengan segala kekayaan rohaninya yang jauh lebih berharga dibandingkan dengan segala harta benda yang nampak di dalam dunia. Saat seorang menyadari akan keselamatan dan kekayaan rohani yang sangat berharga ini, mereka rela menjual segala harta benda yang nampak untuk membeli kekayaan rohani yang jauh lebih berharga. Menjual segala miliknya artinya rela menjual atau berkorban atas segala sesuatu yang telah dimiliki, untuk dapat menikmati kekayaan rohani yang jauh lebih berharga.
Sadarilah bahwa kekayaan rohani adalah harta terpendam yang tidak nampak, yang jauh lebih berharga daripada harta kekayaan dunia. Relakanlah untuk mengorbankan segala milik kekayaan dunia untuk dapat meraup kekayaan rohani yang jauh lebih berharga.
Sering kita berpikir bahwa sudah tidak ada lagi pintu berkat yang dapat diharapkan. Seakan semua pintu telah tertutup. Kadang pula kita berpikir bahwa kebutuhan terlalu besar buat kita. Seakan tidak mungkin kita sanggup memenuhinya. Kita merasa tidak ada seorangpun yang mau menolong kita. Seakan kita sendiri dan hati kitapun kian ciut, putus harapan dan putus asa.
Namun apakah kita mengerti dan menyadarinya? Bahwa masih ada harta benda yang terpendam dan harta kekayaan yang tersembunyi yang disediakan Allah bagi kita. Harta yang sanggup mencukupkan seluruh kebutuhan bahkan berkelimpahan serta yang tidak akan pernah habis hingga anak cucu kita. 

Doa : Tuhan Yesus, ajar setiap kami untuk selalu hidup benar di hadapan-Mu agar suatu kelak kami mendapat mahkota yang dari Engkau. Amin.

No comments: